Aturan yang di inisialisasi pada iptables biasanya terdiri dari beberapa perintah. Nah, pada linux ketika perintah di eksekusi perintah tersebut akan berjalan sampai sistem dihidupkan ulang (reboot). Jika kita telah mendefiniskan aturan-aturan iptables, alangkah baiknya jika kita tidak lupa menyimpan perintah tersebut kedalam sebuah file / lokasi. Mengapa diharuskan? Agar ketika komputer melakukan reboot berapa kali pun jumlahnya, konfigurasi firewall yang telah di inisialisasikan tidak akan hilang.
Ada 2 cara yang dapat kita lakukan untuk membuat dan menyimpan aturan iptables, langsung saja kita lihat cara yang pertama :
1. Menginisialisasikan iptables pada command line, lalu menyimpannya pada suatu file, dan memanggil file tersebut ketika sistem operasi melakukan start up. Buat file di /etc/simpan-iptables.conf lalu ketikkan aturan-aturan iptables, lalu save. bisa juga dengan cara seperti berikut, misalkan :
mbah4us:/# iptables -F
mbah4us:/# iptables -t nat -F
mbah4us:/# iptables -A INPUT -p icmp -j ACCEPT
mbah4us:/# iptables-save > /etc/simpan-iptables.conf
Nah, pada perintah di atas kita melakukan peyimpanan konfigurasi, jangan lupa kita lakukan pemanggilan file tersebut:
Cari file yang dipanggil pada saat start up. Biasanya saya meletakkannya pada /etc/init.d/rc.local atau juga bisa kita letakkan pada /etc/network/interfaces
Lalu ketik perintah : iptables-restore < /etc/simpan-iptables.conf
2. Kita bisa langsung mengetikkan konfigurasi pada /etc/init.d/rc.local , dipaling bawah ketikkan saja aturan-aturan yang ingin dikonfigurasi, lalu save. Dengan perintah ini kita tidak perlu melakukan penyimpanan iptables secara khusus.
Sangat mudah bukan? Silahkan lakukan praktek dulu. Jika tidak bisa silahkan konsultasi dengan kami pada halaman ini.