Pertanyaan yang mungkin tidak pernah ditanyakan dalam ilmu pendidikan dan pengetahuan sekolah. Ntah karena saya yang tidak membaca atau memang pertanyaan ini tidak perlu ditanyakan karena sudah ada dari sananya. Namun bagi saya setiap objek yang ada di dunia (selain yang gaib) pasti mempunyai proses terbentuk dan terciptanya. Menurut cerita humor mengapa air laut itu rasanya asin? Jawabannya karena ikan-ikan pada keringatan. Jawaban tidak masuk akal namun menghibur. Tantulah pertanyaan harus bisa dijawab secara ilmiyah. Oleh karena itu cukup logis jika bertanya mengapa air laut asin dan berwarna biru?
Rasa air laut yang asin
Air laut adalah air dari laut atau samudera. Air laut memiliki kadar garam rata-rata 3,5%. Artinya dalam 1 liter (1000 mL) air laut terdapat 35 gram garam (namun tidak seluruhnya garam dapur/NaCl). Air laut yang paling tawar terdapat di sebelah timur teluk finlandia dan utara teluk bothnia. Dan untuk kandungan paling asin berada di laut merah. Suhu udara yang tinggi membuat cepatnya penguapan air sungai. Juga membuat suhu air laut lebih dingin sehingga terjadi pengendapan partikel lebih cepat ke dasar laut.
Air laut rasanya asin, air sungai rasanya tawar dan air susu rasanya manis. Lagu yang memngingatkan saya akan masa kecil. Kita semua tentu tahu arti dari ungkapan itu, namun sesungghnya kita tidak tahu makna dari ungkapan tersebut. Kita semua tahu bahwa air laut itu asin, namun tahukan kita mengapa rasa air laut bisa asin?
Secara logis dan ilmiyah ini bisa dibuktikan, menurut sumber yang saya peroleh setelah mencari faktor yang mempengaruhi air laut asin saya dapat kronologikan kesimpulan seperti berikut.
Proses terbentuknya air laut
Pada dasarnya rasa asin pada air laut itu berasal dari daratan, yaitu dari kandungan mineral yang terdapat di dalam tanah. Saat terjadinya hujan yang turun ke bumi, air hujan akan meresap ke tahah, lalu seiring berjalannya waktu air didalam tanah itu akan mengalir dan bermuara ke laut. Pada saat proses mengalirnya air ke laut mineral-mineral di dalam tanah yaitu garam atau natrium clorida (NaCl) ikut hanyut bersama air. Setelah semua air bermuara di laut lalu semua partikel garam tadi bergabung dan mengendap pada suhu air laut yang dingin. Oleh karena itu semakin dalam lautnya semakin tinggi kandungan garam.
Air laut kan menguap dan menjadi hujan, namun mengapa hujan tidak terasa asin?
Tentu masuk akal apabila kita bertanya demikian. Memang jumlah volume dan luas permukaan bumi ini didominisasi oleh laut atau permukaan laut. Tentulah air laut yang akan banyak menguap keudara untuk menjadi hujan. Seharusnya air hujan juga memiliki kandungan rasa yang sama seperti laut yaitu asin. Namun dari penelitian para ilmuwan menegaskan bahwa air hujan adalah air yang paling kecil memiliki kandungan garam.
Mungkin ini sedikit aneh, namun secara ilmiyah tidak sama sekali. Air laut yang asin mengendapkan garam di dasar laut. Pada saat penguapan terjadi yang menguap hanya air (H2O). Sedangkan garam tetap di laut dan terus mengendap. Inilah mengapa air laut terus terjaga keasinannya.
Mengapa air laut berwarna biru?
Air laut pada dasarnya tidak memiliki warna. Namun karena adanya refleksi dari cahaya matahari membuat warna air laut berubah. Terdapat dua proses optik utama yang terdapat pada air laut, dan zat terlarut atau tersuspensi dalam air laut, saat berinteraksi dengan cahaya yang masuk dari matahari. Dua proses ini adalah penyerapan (absorption) dan hamburan (scattering).
Kita tahu bahwa pada atmosfer, alasan utama langit berwarna biru disebabkan oleh hamburan cahaya dari laut, cara utama air berinteraksi adalah dengan penyerapan cahaya, air menyerap cahaya merah pada tingkat lebih rendah, dan pada tingkat lebih tinggi air menyerap cahaya kuning dan hijau, menyebabkan warnanya bisa berubah ubah tergantung kedalaman dan tempat wadah atau lautnya. Warna biru merupakan warna yang paling di serap oleh air, sehingga air nampak berwarna biru. Kesimpulannya, semakin dalam kedalaman suatu laut, semakin laut akan berwarna kebiruan.